Minggu, 21 Februari 2016

Contoh membuat Autobiografi

Assalamualaikum, kalian dapat tugas membuat autobiografi? apasih autobografi itu??
Autobiografi adalah semacam perkenalan atau biodata seseorang yang dibuat seperti cerita. Format autobiografi tergantung alias bermacam-macam..okedeh, langsung liat contoh autobiografi aku aja yaa... semoga bermanfaat.



Autobiografi
A
ssalamualaikum. Nama lengkap saya Syarifah Ulfah, saya akrab dipanggil syarifah. Namun seiring bertambahnya teman, ada yang memanggil saya ifah, ada juga memanggil saya ulfah. Saya lahir di Haruyan, sebuah kecamatan di Hulu Sungai Tengah, pada tanggal 05 April 1996. Jadi, usia sekarang sudah mendekati 20 tahun. Kota asal saya dari Barabai, Hulu Sungai Tengah. Alamat rumah saya di jalan Abdul Muis Redhani Gg.Redha. Sekarang saya bertempat tinggal di Banjarmasin, tepatnya di jalan A.Yani KM. 4,5 Aspol Bina Brata manunggal II. Dalam akte kelahiran, saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Padahal, saya adalah anak kedua yang dilahirkan oleh ibu saya. Kakak saya yang sempat diberi nama Ahmad Kusyairi meninggal sewaktu umurnya masih beberapa bulan. Ayah saya bernama H.M.Taberani dan ibu saya Misnawati. Saya memiliki seorang adik perempuan bernama Siti Nor Aisyah. Ayah saya dulunya bekerja sebagai seorang penceramah ke berbagai tempat dan daerah dan juga sebagai pengajar kitab kuning. Dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Tingkat ekonomi keluarga saya bisa di kategorikan sebagai menengah kebawah, akan tetapi gaya hidup yang diterapkan oleh ayah dan ibu begitu sederhana sehingga tidak menjadikan semua itu masalah. Ayah saya mengajarkan bersyukur dan ibu saya mengajarkan menerima apapun pemberian Allah.
Pada tahun 2000, saya memasuki jenjang pendidikan taman kanak-kanak yaitu TK Al-Hidayah Barabai, selesai pada tahun 2002. Dilanjutkan ke SDN 2 Barabai Timur, selesai pada tahun 2008. Dilanjutkan lagi ke MTsN Barabai, lulus tahun 2011. Disambung lagi ke MAN 1 Barabai dan lulus tahun 2014. Dan sekarang saya masih menjalani pendidikan di IAIN Antasari Banjarmasin, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, jurusan Pendidikan Matematika. Selama bersekolah, saya pernah mewakili sekolah saya untuk ikut lomba kreativitas di Kandangan,HSS. Pada acara Kalimantan Asia Festival 2013 dan mendapatkan penghargaan juara II. Kemudian saya juga pernah mewakili sekolah dalam perlombaan kreativitas mading 3 dimensi dalam rangka HUT PMI sekabupaten Hulu Sungai Tengah dan mendapat penghargaan juara I. Selain itu, saya juga pernah mendapatkan prestasi akademik yakni juara 3 dan juara 2 di jenjang pendidikan MTsN. Saya banyak ikut kegiatan ekstrakurikuler saat saya bersekolah di MAN 1 Barabai diantaranya, OSIS, PMR, dan Sanggar Musik.
Sewaktu kecil, sekiranya saya duduk di bangku TK. Saya sudah diajarkan untuk shalat 5 (lima) waktu dan mengaji. Di sekolah saya diajarkan tentang bacaan shalat hingga surah-surah pendek, dan dirumah saya praktek shalat yang diawasi oleh ayah atau ibu. Jika ayah saya tidak ada jadwal mengisi pengajian habis magrib, maka kami dapat melaksanakan shalat berjamaah. Beda cerita dengan belajar mengaji, sewaktu TK saya dikenalkan dengan huruf-huruf hijaiyah sampai dibelikan vcd dan gambar sebagai media belajar oleh orang tua saya. Kelas 2 SD saya dimasukkan ke TPA Al-Huda dekat rumah untuk belajar IQRO’. Waktu itu, sulit sekali untuk beradaptasi karena menjadi santri baru. Karena kurang bisa mencari teman, akhirnya dengan alasan tipis saya minta pindah ke TPA lain yang agak lebih jauh yaitu ke TPA Mandingin. Hal yang kualami pun sama, saya kurang bisa beradaptasi dengan mereka yang biasa berteman berkelompok. Sempat ikut menjalani pembelajaran beberapa bulan. Akhirnya kembali berhenti. Kemudian, orang tua saya mencarikan guru mengaji private agar saya menyelesaikan IQRO’. Saat itu saya sudah menginjak usia 11 tahun. Akan tetapi belum menyelesaikan IQRO’. Akhirnya dapat seorang guru mengaji, bapak Shahab. Saat itu tekad saya begitu kuat agar bisa menyelesaikan IQRO’ bahkan sampai khatam Al-Qur’an. Beberapa bulan belajar rutin dalam seminggu akhirnya bisa menyelesaikan IQRO’ dan memulai membaca Al-Qur’an. Saat dipertengahan juz pertama, guru saya ingin melangsungkan pernikahan sehingga kemungkinan tidak bisa mengajar lagi. Saya pun kembali berfikir untuk mencari guru pengganti, kemudian sempat digantikan oleh kakak bapak Shahab sendiri. Namun, tidak berlangsung lama karena beliau sibuk dengan pekerjaan. Saya sudah lulus dari sekolah dasar, saya masih saja terhenti mengaji di juz pertama. Ayah saya sakit, sehingga tidak bisa mengajari saya. Begitu pula dengan ibu saya, karena harus mengurus ayah. Saya sudah mulai beranjak remaja karena usia saya 14 tahun, dan pada usia saya itulah ayah saya meninggal dunia. Satu tahun setelah itu, kemungkinan ibu saya agak khawatir dengan saya karena belum mengkhatamkan Al-Qur’an. Kemudian  orang tua saya mendatangkan guru mengaji dari Ponpes Nurul Muhibbin Barabai. Saya begitu kaget karena guru mengaji saya yang masih sangat muda. hehehe. Saya begitu semangat belajar disamping saya harus mengkhatamkan Al-Qur’an. Selama pembelajaran yang berlangsung kurang lebih 1,5 tahun. Selama itu juga saya dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan tentang hukum bacaaan (tajwid) ,fiqih, hadits, dan umum lainnya. Saya mengkhatamkan al-Qur’an pada usia 17 tahun. Setelah saya khatam, guru mengaji saya tersebut melangsungkan pernikahan, jadi ceritanya target beliau mau mengajar saya sampai khatam dulu baru beliau menikah. Subhanallah.
Pengalaman yang saya dapatkan di sekolah begitu banyak, karena menurut saya yang kemarin itu bukanlah hanya sekedar masa lalu, tetapi juga pengalaman. Pengalaman yang saya dapatkan disekolah rasanya tidak akan selesai diketik dalam kurun waktu beberapa hari. Jadi secara garis besar saja. Pengalaman saya antara lain adalah pernah mengikuti perkemahan pramuka sewaktu SD dan MTsN. Pelatihan dalam pertolongan pertama juga saya tekuni selama 3 tahun di PMR Wira. Disamping itu saya sering diikutsertakan dalam kegiatan sosial seperti bakti sosial, penanggulangan bencana, reboisasi tanaman didaerah pegunungan dan banyak lagi. Yang paling menyenangkan adalah ketika mengadakan bakti sosial di berbagai Panti Asuhan yang diadakan 2 bulan sekali oleh OSIS. Kegiatan rutin yang dilaksanakan selama sekolah Madrasah Aliyah sangat berkesan, karena setiap pagi rutin shalat dhuha, 2 minggu sekali jum’at zikir, kemudian jum’at berikutnya minum susu massal, dan jum’at berikutnya lagi jum’at pramuka. Jum’at lainnya adalah jum’at bersih. Karena hari favorite saya adalah hari jum’at sesuai hari lahir saya, maka saya dan lainnya sangat antusias mengkuti kegiatan tersebut. Rasanya pengalaman menyedihkan tak terlalu sering didapat, karena banyaknya aktivitas sosial yang saya lakukan di masa sekolah. Akan tetapi tidak mungkin terlupakan saat saya harus memutuskan hubungan dengan teman laki-laki saya saat itu, sedih sih, tapi demi kebaikan bersama akhirnya tinggallah kesan dan kenangan yang dapat dijadikan pelajaran. Kesan yang didapat antara lain saya dapat menjadikannya motivasi dalam berbagai hal, semangat untuk menjadi lebih baik lagi, mengerti akan kasih sayang, mengerti akan perbedaan dan mampu menyelesaikan masalah. Semua itu adalah pengalaman yang mungkin patut dijadikan pelajaran untuk selanjutnya. Kemudian, saat kami dinyatakan alumni juga cukup dikatakan menyedihkan karena harus menyerahkan kepemimpinan dan segala kegiatan yang sudah kami bina bersama. Hubungan saya begitu akrab dengan adik saya,Aisyah. Karena ia sudah mulai beranjak dari anak-anak mendekati remaja sehingga saya juga sering mengajarkan dan berbagi pengalaman sosial yang saya dapat kepada adik saya tersebut. Agar dia juga bisa beradaptasi dengan baik dengan orang-orang sehingga dia tergolong orang yang sosialis. Saya dan teman-teman sekolah saya juga sering mengadakan reuni atau kegiatan silaturrahmi apabila musim libur tiba, kami sama-sama pulang ke kampung halaman dan selalu mengagendakan untuk kegiatan bersama-sama, seperti masak-masak, rujak party, dan sekedar bermain. Saya tergolong orang yang senang berteman sehingga saya sangat antusias apabila diajak teman-teman reuni baik itu teman sekolah, teman beda sekolah bahkan teman satu kampus. Rasanya moment bersama teman itu tak kalah menyenangkan jika dibandingkan moment bersama keluarga. Jadi sama-sama menyenangkan. Moment bersama teman itu tidak hanya jalan-jalan, tapi juga sering mengadakan kegiatan belajar, misalnya pas mau ujian, saya sering les private bersama-sama. Dan pada perguruan tinggi ini biasanya belajar bersama di kost/rumah salah satu teman saya, bisa juga di perpustakaan, dan bisa juga di tempat lain. Namun, terkadang belajar kelompok tidak begitu memuaskan alias banyak main-main, sehingga ada masanya harus belajar sendiri, biasanya saya sering belajar sampai larut malam bahkan tidak tidur. Kebiasaaan ini sangat buruk karena bisa mengancam kesehatan. Akan tetapi, biasanya saya juga menggunakan waktu untuk lebih cepat tidur agar bisa bangun pada waktu sebelum subuh agar bisa belajar dengan tenang.
Sampai saat ini,hobby saya bisa berubah-ubah, sebenarnya apapun yang saya lakukan itu tergantung dengan perasaan saya. Akan tetapi memang ada beberapa kegiatan yang sampai saat ini masih sangat saya sukai namun jarang ditekuni lagi. Yaitu melukis dengan cat air, menggambar, menulis, membuat kerajinan tangan, jalan-jalan dan ada tambahan yaitu memasak. Menyinggung tentang memasak, hobby baru ini saya tekuni sejak saya selesai di Madrasah Aliyah, dikarenakan harus menjadi anak kost otomatis harus bisa masak. Seiring dengan alasan tersebut lahirlah keinginan saya untuk bermain-main dengan sayur-mayur didapur. Akan tetapi tidak hanya makanan wajib yang saya masak, saya juga sangat suka memasak kue, seperti membuat blackforest, kue kering dan sebagainya. Salah satu makanan favorite saya adalah nasi goreng, namun, makanan ini harus saya tinggalkan demi kesehatan saya semenjak saya menderita penyakit maag. Syukurnya, saya sudah puas dengan nasi goreng. Yang menjadi favorite saya sekarang adalah kue, baik itu cake, bolu ataupun cupcakes. Tampilannya yang menurut saya lucu saya pasti suka, apalagi bernuansa coklat dan strawberry. Setiap saya pulang ke kampung halaman, saya selalu berkeinginan membuat kue-kue lucu dan unik.
Ngomong-ngomong masalah cita-cita, tentu tidak hanya saya yang bercita-cita ingin menjadi dokter sewaktu kecil. Cita-cita menjadi dokter dipandang mudah dan tak ada halang rintang sewaktu itu. Sangat lucu memang, akan tetapi cita-cita berkecimpung di kesehatan itu bertahan sampai saya lulus dari Madrasah Aliyah. Bahkan sempat mendaftarkan diri di akademi keperawatan di daerah saya, dan lulus. Akan tetapi tekad saya untuk bersekolah di tingkat lanjut itu terserah orang tua saja. Jadi, saat itu pikiran orang tua saya sempat berubah-ubah sampai akhirnya saya disuruh untuk memasuki perguruan tinggi yang bergelut di keguruan. Cita-cita saya tidak terhenti sampai disitu, saya yang sekarang menjadi mahasiswa aktif di IAIN Antasari mempunyai cita-cita yakni menjadi guru pertama untuk anak-anak saya, sedikitnya ada niat hati menjadi seorang PNS, disamping itu saya juga ingin menjadi wirausahawati atau enterpreneur yang memiliki banyak cabang bisnis lokal. Dalam urusan jodoh, saya lebih sering meminta agar dijodohkan dengan orang yang baik akhlaknya, tutur katanya lembut dan penyayang. Lebihnya saya menginginkan seorang lelaki tahfidzul Qur’an yang hafalannya terjaga, meskipun saya masih dalam tahap jauh untuk menyetarakannya.
Sekian, Wassalam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar